Monday, April 20, 2015

Printer Laser Lebih Boros Dibanding Printer Tinta Inkjet


iconarchive.com
Dulu sering kali membaca dan mendengar iklan dan tawaran ketika di pameran atau expo komputer bahwa secara kalkulatif printer laser itu lebih hemat. Soal kualitas jelas lebih bagus hasil print outnya. Ternyata tidak semua printer laser begitu. Belakangan banyak produk printer laser yang murah justru boros. Kalau soal kualitas cetakan ketika menggunakan barang baru jelas hasilnya buagus banget. Sarannya kita memang harus membeli lagi yang orisinil yang harganya selangit, yang pasti akan membuat kantong bolong :(
Bahkan saya pernah menggunakan printer HP Laserjet P1102, yang kini kalau ingin membeli cartridge tonernya harganya hampir sama dengan beli printer baru. Gila, produsen gak kreatif banget, kalau sudah begitu mana akan laku itu barang. Orang yang sudah dikecewakan pasti akan berkoar, seperti saya sekarang ini.
Menurut teori dagang di referensi tertulis ketika baru dengan isi toner baru akan sanggup mencetak sebanyak sekian lembar itu pun ternyata tidak benar. Ujung-ujungnya konsumen dirugikan. Beruntung konsumen Indonesia orangnya baik hati dengan berdiam diri.
Kemudahan dalam mengisi ulang serbuk toner untuk printer laser juga merupakan masalah tersendiri, untuk refill tidak semua orang bisa lakukan, mesti direfillkan ke tukang refill. Kalau sudah begitu siapapun tidak akan membeli printer laser lagi. Masyarakat Indonesia memiliki stereotip yang memilih barang yang ekonomis, berkualitas, tidak banyak masalah, harga terjangkau. Barang jenis “rewel” biasanya akan dihindari. Tentu saja kalau ada orang yang mau berbagi cerita.
Dulu di jaman keemasan printer canon bjc2100 dengan model tinta, masalah relatif mudah, hanya pada masalah reset head cartridge saja. Produk murah canon belakangan ternyata lebih sering bermasalah meskipun masih tetap user firendly. Tinggal beli tinta isi ulang tak perduli asli atau tidak semua masih bisa jalan. Sementara Epson masalahnya tidak jauh beda dan sudah banyak yang mau berbagi.
Sekarang saya mengandalkan printer Epson L100 yang user firiendly. Tapi secara kalkulasi matematis kini saya diuntungkan menggunakan printer Epson L100 atau L200-nya. Sangat bagus, sedikit masalah, bahkan digunakan kerja di warnet printer ini tergolong bandel, tidak pernah rewel. Saya sendiri belum pernah menghitung 1 botol yang berisi 120 mL itu sanggup mencetak berapa lembar dengan kualitas standar, tapi yang jelas lebih hemat dibanding menggunakan printer laser dengan harga sekelas dengan Epson L100 saya punya.
Kini printer laser HP saya, saya istirahatkan dengan penuh masalah dan sangat boros dan cukup ribet untuk mengisi ulang serbuk tonernya. Kalupun berhasil isi ulang serbuk toner baik dilakukan sendiri atau dikerjakan tukang refill hasil cetaknya dangat tidak memuaskan. Mau beli cartridge baru harga 600-an, printer barunya harga 800-an. Masih mau beli printer HP Laserjet P1102 juga?
Saran saya bagi mahasiswa dan bisnis warnet dan juga di kantoran berpikirlah dua-tiga kali kau mau beli printer laser apapun tipenya.