Dulu sering kali membaca dan mendengar iklan dan tawaran ketika di pameran atau expo komputer
bahwa secara kalkulatif printer laser itu lebih hemat. Soal kualitas
jelas lebih bagus hasil print outnya. Ternyata tidak semua printer laser
begitu. Belakangan banyak produk printer laser yang murah justru boros.
Kalau soal kualitas cetakan ketika menggunakan barang baru jelas
hasilnya buagus banget. Sarannya kita memang harus membeli lagi yang
orisinil yang harganya selangit, yang pasti akan membuat kantong bolong :(
Bahkan saya pernah menggunakan printer HP Laserjet
P1102, yang kini kalau ingin membeli cartridge tonernya harganya hampir
sama dengan beli printer baru. Gila, produsen gak kreatif banget, kalau
sudah begitu mana akan laku itu barang. Orang yang sudah dikecewakan
pasti akan berkoar, seperti saya sekarang ini.
Menurut teori dagang di referensi tertulis ketika baru dengan isi toner
baru akan sanggup mencetak sebanyak sekian lembar itu pun ternyata
tidak benar. Ujung-ujungnya konsumen dirugikan. Beruntung konsumen
Indonesia orangnya baik hati dengan berdiam diri.
Kemudahan dalam mengisi ulang serbuk toner
untuk printer laser juga merupakan masalah tersendiri, untuk refill
tidak semua orang bisa lakukan, mesti direfillkan ke tukang refill.
Kalau sudah begitu siapapun tidak akan membeli printer laser lagi.
Masyarakat Indonesia memiliki stereotip yang memilih barang yang
ekonomis, berkualitas, tidak banyak masalah, harga terjangkau. Barang
jenis “rewel” biasanya akan dihindari. Tentu saja kalau ada orang yang
mau berbagi cerita.
Dulu di jaman keemasan printer canon
bjc2100 dengan model tinta, masalah relatif mudah, hanya pada masalah
reset head cartridge saja. Produk murah canon belakangan ternyata lebih
sering bermasalah meskipun masih tetap user firendly. Tinggal beli tinta
isi ulang tak perduli asli atau tidak semua masih bisa jalan. Sementara
Epson masalahnya tidak jauh beda dan sudah banyak yang mau berbagi.
Sekarang saya mengandalkan printer Epson
L100 yang user firiendly. Tapi secara kalkulasi matematis kini saya
diuntungkan menggunakan printer Epson L100 atau L200-nya. Sangat bagus,
sedikit masalah, bahkan digunakan kerja di warnet printer ini tergolong
bandel, tidak pernah rewel. Saya sendiri belum pernah menghitung 1 botol
yang berisi 120 mL itu sanggup mencetak berapa lembar dengan kualitas
standar, tapi yang jelas lebih hemat dibanding menggunakan printer laser
dengan harga sekelas dengan Epson L100 saya punya.
Kini printer laser HP saya, saya istirahatkan dengan penuh masalah dan sangat boros
dan cukup ribet untuk mengisi ulang serbuk tonernya. Kalupun berhasil
isi ulang serbuk toner baik dilakukan sendiri atau dikerjakan tukang
refill hasil cetaknya dangat tidak memuaskan. Mau beli cartridge baru
harga 600-an, printer barunya harga 800-an. Masih mau beli printer HP
Laserjet P1102 juga?
Saran saya bagi mahasiswa dan bisnis
warnet dan juga di kantoran berpikirlah dua-tiga kali kau mau beli
printer laser apapun tipenya.