Para perusahaan yang bergerak di
industri printer, mulai semakin gencar dalam menghadirkan jajaran produk
printer baru yang mengusung teknologi canggih. Salah
satunya
adalah Fuji Xerox. Perusahaan penyedia perangkat printer ternama asal
Jepang ini ternyata sudah melalang buana di pasar Indonesia selama 10
tahun dan memiliki rekam jejak cukup baik.
Dalam rangka merayakan hari jadinya
yang ke 10 di tahun ini, Fuji Xerox Printers mengumumkan telah membuka
sepuluh (10) service center baru. Ke sepuluh (10) service center baru
ini akan melengkapi 86 tempat service center Fuji Xerox Printer lainnya yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan kali ini juga, Fuji
Xerox Printers mengumumkan bahwa dalam enam bulan ke depan, Fuji Xerox
akan meluncurkan beberapa jajaran produk printer laser terbaru. Vincent
Sim, selaku General Manager Fuji Xerox Printers Channel ASEAN yang hadir
pada acara tersebut, turut memaparkan salah satu teknologi terkini yang
akan diusung pada printer laser Fuji Xerox terbaru, yaitu S-LED (Self
Scanning Light Emitting Diode).
Menurut Vincent, inovasi teknologi S-LED yang digunakan pada perangkat printer laser
Fuji Xerox, lebih dapat diandalkan, tidak berisik, konsumsi daya jauh
lebih rendah, kualitas cetak berkualitas tinggi, proses pencetakan lebih
cepat, serta dukungan desain pada printer lebih kompak.
Saat ini, Fuji Xerox Printers
termasuk salah satu perusahaan penyedia perangkat mesin cetak yang
cukup aktif dalam menghadirkan produknya, dan terus mengalami
pertumbuhan dengan meraih pangsa pasar di Indonesia sebanyak 64 persen.
Berdasarkan data IDC (International
Data Corporation) 2012 di kuartal 4, pangsa pasar Fuji Xerox Printers
yang terus mengalami pertumbuhan, menjadikan perusahaan asal negeri
sakura ini menjadi urutan Top 2 sebagai merk printer laser di Indonesia.
“Dengan pertumbuhan jumlah pelanggan
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, kami telah memperluas
jangkauan servis sehingga semua pelanggan kami akan mendapatkan layanan
purna jual terbaik dari Fuji Xerox. Total nilai investasi yang kami
tanamkan pada strategi ini mencapai kisaran Rp. 10 miliar,” demikian
penuturan dari Vincent Sim.