PRINTER
saya sebelumnya adalah printer ink jet Canon Pixma IP 4000. Berhubung
printer ini sekarang sudah rusak dan sama sekali tidak bisa ngeprint
lagi, makanya saya berencana untuk membeli printer baru.
Sedikit flash back bercerita tentang Canon Pixma IP 4000. Printer ini adalah termasuk
“bukan” printer murahan. Dimana dahulu ketika saya membelina harganya sekitar Rp 1,9 jutaan. Kenapa saya membeli printer ini padahal masih banyak printer lain yang jauh lebih murah dengan rate sekitar sejutaan? Karena dalam Pixma IP 4000 ini banyak menawarkan fitur yang menurut saya sangat memudahkan saya. Contohnya adalah fitur untuk print label CD. Fitur ini sangat berguna dan memudahkan saya yang pada saat itu masih hobby membuat duplikat CVD. Dengan fitur ini saya bisa membuat label CD yang indah dan pas sesuai dengan CD nya tanpa ada yang miring-miring.
Fitur lain yang saya suka dari printer lama saya adalah duplex printing atau fitur ngeprint bolak balik. Fitur ini sangat membantu saya yang suka ngeprint tutorial dan sejenisnya yang biasanya banyak banget dan menghabiskan kertas, dengan fitur ini saya tidak usah capek-capek mengatur kertas ketika diprint karena dengan sendirinya printer yang akan melaksanakan tugas print bolak baliknya. Jadi pekerjaan bisa cepat selesai dan bisa irit kertas.
Fitur yang lain adalah adanya baki kertas dalam printer ini. Jadi kertas masuk untuk diprint dalam printer ini ada 2 jalan, yaitu melalui baki atau melalui paper feed nya di bagian atas. Dengan baki kertas, saya tidak usah capek-capek menyediakan kertas sedikit demi sedikit untuk diprint. Langsung saja saya taruh dalam baki sejumlah kertas, saya tinggal ongkang-ongkang kaki semua dilakukan oleh printer tersebut. Benar-benar fitur yang berguna dan tidak membuat ribet.
Selain itu yang lebih penting lagi adalah Canon Pixma IP 4000 sudah mengadopsi cartridge tinta individu. Kelebihan dari printer yang sudah mengadopsi ini adalah selain karena faktor ekonomis dari segi konsumsi tinta, karena tinta yang habis saja yang bakalan diganti, juga teknologi cetak printer dengan teknologi ini terkenal lebih akurat dan mantap dibandingkan yang masih menggunakan teknologi konvensional tinta warna 3 in 1. Saya melihat hasil cetak warna dari printer ini ke atas kertas foto benar-benar luar biasa bagus dan warnanya benar-benar akurat sesuai dengan apa yang tertera di monitor. Pas saya bandingkan dengan printer biasa kayaknya jauh banget lebih bagus printer IP 4000 ini.
Nah itulah cerita sedikit tentang printer lama saya yang saat ini sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Memang sih saya pernah berencana untuk menservisnya, cuma dikarenakan biaya servisnya lumayan besar (hampir seperti beli printer biasa), dan hasil jadinya pun belum tentu bisa seperti semula, maka saya beranggapan lebih baik membeli barang yang baru dimana semuanya masih standar.
Sekarang
ini saya dibingungkan dengan 2 pilihan, apakah akan membeli printer
laser color atau ink jet sama seperti model IP 4000? Sebelum menentukan
pilihan tersebut saya akan mengulas kelebihan dan kekurangan
masing-masing model. Oh iya, sebelumnya saya sampaikan terlebih dahulu
model yang dibandingkan adalah Laser Color Fuji Xerox model C1110B yang
di http://www.dimensidata.com/ seharga Rp 2,725 juta dengan Epson Stylus Photo T60 seharga Rp 1,816 juta.
Model yang diulas pertama adalah Printer Xerox C1110B.
Kelebihan menggunakan printer ini adalah :
Selanjutnya adalah kelebihan dari printer Epson Stylus Photo T60 yang menurut saya penting adalah :
Kembali ke Anda, apa menurut Anda pilihan yang terbaik?
Sumber
“bukan” printer murahan. Dimana dahulu ketika saya membelina harganya sekitar Rp 1,9 jutaan. Kenapa saya membeli printer ini padahal masih banyak printer lain yang jauh lebih murah dengan rate sekitar sejutaan? Karena dalam Pixma IP 4000 ini banyak menawarkan fitur yang menurut saya sangat memudahkan saya. Contohnya adalah fitur untuk print label CD. Fitur ini sangat berguna dan memudahkan saya yang pada saat itu masih hobby membuat duplikat CVD. Dengan fitur ini saya bisa membuat label CD yang indah dan pas sesuai dengan CD nya tanpa ada yang miring-miring.
Fitur lain yang saya suka dari printer lama saya adalah duplex printing atau fitur ngeprint bolak balik. Fitur ini sangat membantu saya yang suka ngeprint tutorial dan sejenisnya yang biasanya banyak banget dan menghabiskan kertas, dengan fitur ini saya tidak usah capek-capek mengatur kertas ketika diprint karena dengan sendirinya printer yang akan melaksanakan tugas print bolak baliknya. Jadi pekerjaan bisa cepat selesai dan bisa irit kertas.
Fitur yang lain adalah adanya baki kertas dalam printer ini. Jadi kertas masuk untuk diprint dalam printer ini ada 2 jalan, yaitu melalui baki atau melalui paper feed nya di bagian atas. Dengan baki kertas, saya tidak usah capek-capek menyediakan kertas sedikit demi sedikit untuk diprint. Langsung saja saya taruh dalam baki sejumlah kertas, saya tinggal ongkang-ongkang kaki semua dilakukan oleh printer tersebut. Benar-benar fitur yang berguna dan tidak membuat ribet.
Selain itu yang lebih penting lagi adalah Canon Pixma IP 4000 sudah mengadopsi cartridge tinta individu. Kelebihan dari printer yang sudah mengadopsi ini adalah selain karena faktor ekonomis dari segi konsumsi tinta, karena tinta yang habis saja yang bakalan diganti, juga teknologi cetak printer dengan teknologi ini terkenal lebih akurat dan mantap dibandingkan yang masih menggunakan teknologi konvensional tinta warna 3 in 1. Saya melihat hasil cetak warna dari printer ini ke atas kertas foto benar-benar luar biasa bagus dan warnanya benar-benar akurat sesuai dengan apa yang tertera di monitor. Pas saya bandingkan dengan printer biasa kayaknya jauh banget lebih bagus printer IP 4000 ini.
Nah itulah cerita sedikit tentang printer lama saya yang saat ini sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Memang sih saya pernah berencana untuk menservisnya, cuma dikarenakan biaya servisnya lumayan besar (hampir seperti beli printer biasa), dan hasil jadinya pun belum tentu bisa seperti semula, maka saya beranggapan lebih baik membeli barang yang baru dimana semuanya masih standar.
Model yang diulas pertama adalah Printer Xerox C1110B.
Kelebihan menggunakan printer ini adalah :
- Fuji Xerox C1110B adalah printer laser color termurah yang masih bisa saya jangkau dengan harga Rp 2,725 juta dengan kualitas cetak laser. Saya sudah mencoba cek harga-harga printel laser color yang lain harganya benar-benar “naudzubillah” mahal banget. Dan ini menurut saya yang paling murah dengan dukungan nama besar Xerox yang sudah terkenal dengan kualitas cetaknya di dunia per-foto copy-an.
- Kualitas hasil cetak printer ini benar-benar menakjubkan. Oleh rekan kerja saya kualitas hasil cetak printer ini sudah dibandingkan dengan hasil cetak printer laser HP (yang sudah terkenal di dunia laser printing). Dan menurut beliau ada keunggulan tersendiri dari hasil cetak printer merk HP, yaitu hasil cetak printer Xerox lebih mengkilap seolah-olah timbul hasil cetakannya. Kalau merk lain disebutnya hanya seperti hasil semprot tidak begitu timbul hasil cetakannya. Tapi memang sih untuk kualitas foto (akurasi warna foto dan sejenisnya), masih tetap belum ada yang mengalahkan sistem cetak Ink Jet apalagi sekelas Epson Stylus Photo T60.
- Nah ini kelebihan utamanya, kelebihan utama ini dibandingkan dengan sistem model ink jet printer laser lebih “tahan banting”. Kenapa saya bilang begitu? Karena sistem printer laser ini mengadopsi tinta serbuk atau butiran, tidak seperti printer ink jet yang mengadopsi tinta cair. Dengan sistem pemakaian di rumah tangga yang tidak terlalu kontinyu dalam memakai printer (tidak setiap hari ngeprint dan printer banyak nganggurnya), maka penggunaan printer laser akan jauh lebih ekonomis secara jangka panjang. Hal ini dikarenakan printer ink jet apapun jika lama tidak digunakan maka head printer tersebut bakalan terselimuti oleh tinta dan mengakibatkan printer macet tidak bisa berfungsi. Sedangkan head tersebut adalah “otak” dari printer ink jet. Hal ini mengakibatkan kualitas printing selanjutnya akan tidak standar lagi alias mengalami penurunan kualitas cetak. Jika frekuensi pemakaiannya tinggi maka akan jauh lebih ekonomi penggunakan printer ink jet, tapi jika jarang dipakai hingga mengakibatkan tintanya kering, maka jauh lebih ekonomis menggunakan laser karena sistem laser menggunakan tinta serbuk gak bakalan ada kejadian tintanya kering dan mengotori head.
- Sistem laser coy… sistem yang sudah sangat terkenal dikarenakan cepatnya dalam melakukan pencetakan. Ini yang rasanya belum bisa ditandingi oleh printer ink jet Epson. Dan ini satu lagi nilai tambah jika kita membeli printer laser.
- Kelemahan utamanya adalah dari sisi harga yang benar-benar mahal. Harga printer ini yang benar-benar mahal menurut saya. Di satu sisi mahalnya harga ini mungkin dikarenakan teknologi laser ini apalagi yang color masih baru tidak seperti teknologi ink jet yang sudah lama ada dan berkembang. Untuk model laser color yang termurah saja harganya di atas 2,5 juta. Coba bandingkan dengan harga termurah ink jet yang cuma 400 ribuan saja. Benar-benar tidak bisa dibandingkan.
- Masih berkaitan dengan harga, harga tinta originalnya untuk model printer laser ini lagi-lagi “naudzubillah” mahalnya, apalagi jika dibandingkan dengan tinta original dari printer ink jet. Sekedar gambaran, tinta original ink jet harganya paling mahal sekitar 300 ribu-an, tetapi tinta original laser harganya bisa mencapai 800 ribu-an. Memang sih untuk saat sekarang ini kita masih bisa punya pilihan untuk menggunakan tinta refill atau aspal. Tapi saran saya sih untuk pemakaian rumah tangga (pribadi) sebaiknya hindari penggunaan tinta refill atau aspal untuk menambah panjang umur printer. Tapi memang sih harga 800 ribu-an itupun di satu sisi tidak dipandang sebagai harga yang mahal, karena jumlah cetakan yang dihasilkannya pun jauh lebih banyak dari pada 300 ribuan tinta ink jet, sehingga kalau dikalkulasi kayaknya hampir imbang tuh.
- Kualitas cetaknya yang sudah oke banget terutama untuk mencetak sekualitas foto. Terpampangnya label “Photo” dalam printer tersebut sudah merupakan “jaminan mutu” dari hasil cetak fotonya dan sudah pasti hal ini tidak bisa dibandingkan dengan hasil cetak laser color Xerox C1110B.
- Harganya jauh lebih murah dari pada printer laser color Xerox.
- Bisa mencetak ke atas label CD dan ini yang saya inginkan untuk kemudahan cetak label CD.
- Harga cartridgenya terbilang murah jika dibandingkan dengan harga cartridge laser.
- Sudah memiliki fasilitas duplex printing.
- Model tintanya sudah menganut model individual sehingga lebih ekonomis dari segi tinta karena hanya tinta yang habis saja yang diganti.
- Menurut khabar dari publikasi Epson, kualitas tinta Epson sangat tinggi sehingga hasil cetaknya bisa tahan lama disimpan. Ini belum pernah saya uji.
- Seperti model-model Epson yang lain yang banyak digunakan di perkantoran, printer Epson sudah terkenal karena “tahan banting”. Bayangkan saja model Epson yang dot matrix seperti LQ 2170 dan sejenisnya saja saat ini masih banyak digunakan di perkantoran (terutama kantor tempat saya bekerja), padahal umur dari printer ini sudah puluhan tahun tapi masih kuat dan tahan untuk digunakan bekerja. Jadi secara tidak langsung “roh” dari tahan bantingnya Epson pun sudah merasuk dalam printer Epson Stylus Photo T60 ini.
- Paling utama adalah sistem ink jet ini dengan jarangnya penggunaan seperti halnya pemakaian rumah tangga (pribadi) maka akan membuat head atau tintanya cepat mengering. Dan apabila ini sudah terjadi, maka siap-siap saja kualitas cetaknya bakalan tidak standar lagi. Beberapa kejadian malah membuat printer menjadi rusak dan perlu diganti headnya. Akhirnya hal ini menjadikan printer model ini mahal, karena baru pakai sebentar sudah rusak akhirnya beli baru lagi.
- Cartridge tinta ink jet ini memang terbilang murah jika dibandingkan dengan cartridge laser. Tapi bentuk dan isinya yang sedikit membuat jumlah yang dicetak dari cartridge ini tidak sebanding dengan laser yang begitu banyak.
Kembali ke Anda, apa menurut Anda pilihan yang terbaik?
Sumber